Seperti dikutip CNNMoney, Minggu (7/5/2017), pemerintah China memasang target pasar terbesar dari C919 adalah maskapai dalam negeri. Saat ini, ada setidaknya ada 55 perusahaan airlines di China, dengan jumlah orang yang diangkut terbang pada tahun lalu mencapai 487 juta penumpang. Pertumbuhan penumpang dari tahun ke tahun juga sangat signifikan, dengan angka pertumbuhan rata-rata di atas 12%.
Selama beberapa dekade, puluhan maskapai di Negeri Panda itu menghabiskan triliunan dolar untuk pengadaan armada pesawatnya. Bahkan menurut analisa dari Boeing, perusahaan-perusahaan maskapai di China akan berbelanja lebih dari 5.100 unit pesawat baru berbadan besar, termasuk yang dimensi ukurannya sama dengan C919.
Comac dikabarkan sudah menerima 500 pesanan dari 23 perusahaan maskapai di dalam negeri. Dengan pembeli utamanya China Eastern Airlines, dengan harga yang dilaporkan sekitar US$ 50 juta, harga tersebut kurang dari setengah harga dari pesawat dengan ukuran sejenis Airbus 320 dan Boeing 737-800.
Comac juga masih membutuhkan beberapa tahun lagi melewati sertifikasi dari berbagai negara agar pesawatnya bisa terbang ke rute internasional.
Sebenarnya ambisi China untuk 'swasembada' pesawat udara sipil berbadan besar sudah dimulai pada dekade 1970-an. Saat itu, China sempat membuat pesawat yang diberi nama Y-10 yang dirakit pada akhir 1970-an, namun hanya 3 pesawat yang diproduksi sebelum kemudian proyek tersebut dihentikan karena bobot pesawat yang dianggap terlalu berat.
good
ReplyDelete